Sejumlah emiten masih menunggu dan menahan diri dalam melakukan akuisisi tambang terutama batubara, hal ini tidak dikarenkan pasar yang masih belum menjanjikan. Tahun 2020 memang dipresiksi menjadi tahun yang sepi akuisisi lahan tambang. PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) adalah contoh emiten tambang yang belum memiliki rencana untuk akuisisi.
Kedua emiten tersebut memiliki fokus bisnis lain dibandingkan memilih kegiatan akuisisi tambang. PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) memilih untuk mengembangkan proyek energi kelistrikan seperti sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT). TOBA memang saat ini mencoba ekspansi bisnis ke arah hilirisasi dan pengembangan power project yang didalamnya termasuk renewable energy atau sumber energi non-coal dan sejumlah proyek PLTU.
Sedangkan untuk PT Indika Energy Tbk (INDY) pada tahun ini lebih fokus menggarap ekspansi bisnis berupa pengembangan investasi di asset existing, yakni lahan tambang di Paser, Kalimantan Timur dan Barito, Kalimantan Tengah. Selain itu, INDY juga berencana untuk menyelesaikan proyek bisnis non-batubara yaitu penyelesaian fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur. Pada tahun ini, INDY juga akan fokus pada pengendalian biaya dan peningkatan produktivitas dengan target produksi batubara.
Sumber : https://duniatambang.co.id/
